Tugas 2 Hasil Analisis Ujian Terbuka Promosi Doktor Pandu Pramudita


Inovasi Bentuk figur Kayon Kulit Purwa Gaya Surakarta

Menurut beliau, Kesenian wayang kulit tidak hanya memiliki nilai adi luhung pada aspek pertunjukan dan sastra, tapi juga aspek bentuknya. Beliau mengutamakan pada figur kayon yang memiliki atau mempunyai nilai penuh pada adi luhung. 


Kerangka Konseptual

1. Inovasi figur kayon tampak pada keragaman bentuk figur kayon yang dilihat dari aspek bidang dan isiannya

2. Inovasi bentuk figur kayon terjadi karena adanya proses kreatif yang dilakukan secara dialektis oleh seniman wayang dari pengalamannya terhadap bentuk-bentuk figur kayon sebelumnya

3. Nilai filosofis figur kayon berada pada simbolitas unsur-unsur pembentuknya yang ditemukan pada setiap figur kayon meski memiliki ragam bentuk dari hasil inovasi

Beliau menggunakan metode penelitian fenomenologi dengan lokus penelitian material figur kayon gaya surakarta, yang didukung dengan data oral dari informan penelitian. Beliau melakukan analisis secara terperinci dengan menunjukkan

Ragam bentuk figur kayon yang dapat dilihat dari :

Ragam Ukuran

Ragam raut bidang

Ragam isian

Ragam tatahan

Ragam sunggingan

Ragam sunggingan belakang

Kaidah bentuk figur kayon :

Bidang ideal kayon :

Golden ratio dan Eksperimen

Struktur Bidang Kayon :

Pucukan, Genukan, Palemahan

Komposisi isian kayon :

Pada bagian pucukan selalu memiliki formasi pohon hayat yang dimana setidaknya terdiri dari pohon, hewan terbang, hewan bergelantung, hewan merangkak, makhluk mitologis

Pada bagian genukan selalu memiliki Lar, namun pada kayon blumbangan lar mengapit kolam dan pada kayon gapuran lar mengapit atap bangunan

Pada bagian lengkeh terdapat perbedaan bahwa kayon blumbangan selalu menunjukan objek alam dan pada kayon gapuran selalu menunjukan bangunan

Pada palemahan bersifat kosong atau jika pun memiliki isian tidak terkait dengan yang ada di atas nya

Sunggingan kayon :

Terdiri atas 4 warna yang harus ada pada figur kayon yaitu hitam, merah, kuning, dan putih

Analisis dialektika penciptaan bentuk figur kayon 

Eksternalisasi bentuk figur kayon

Terdapat 2 pengalaman Estetis dalam bentuk citra fisik dan pengalaman Estetis dalam bentuk rasa. Yang mana dalam pengalaman Estetis dalam bentuk citra fisik yang dimana seniman akan memperlihatkan persepsi nya terdiri dari persepsi kayon, persepsi Gunungan, Persepsi Bentangan alam. Lalu pada pengalaman Estetis dalam bentuk rasa ada 2 hal dipahami oleh pengamat yaitu keistimewaan bentuk dan nilai sakral.

Obyektivasi bentuk figur kayon

Terdapat 2 proses yang pertama proses kreatif dan pengalaman artistik.

1. Proses kreatif: revitalisasi dan reinterpretasi.

2. Pengalaman artistik: sketsa, tatah, sungging.

Internalisasi Bentuk figur kayon

Penggunaan figur kayon : pembuka pertunjukan, pembatas kelir, pengganti adegan, pembagi babak, penjelma objek, penunjuk tempat, penguat suasana, penutup pertunjukan.

Pentradisian bentuk figur kayon : sosialisasi dan ReEksternalisasi.

Nilai Filosofis Bentuk Kayon yang dimana terdiri atas 3 hal

Makrokosmos yang dimana bentuk figur kayon memiliki nilai filosofis tentang Jagat Ageng yang dilihat dari unsur-unsur nya sedangkan Triloka yang dilihat dari struktur bidang nya.

Mikrokosmos yang dimana terdapat 2 hal yaitu ada Jagat Alit yang dilihat dari unsurnya dan Karep ini dimana figur konsep ini diciptakan.

Metakosmos yang dimana bentuk figur kayon ini yang dilihat dari polanya yang pertama Sangkan Paraning Dumadi yang dimana selalu ada 3 hal dalam tahapan penciptaan figur kayon baik dari pola bidang maupun struktur bidang nya dan yang kedua Memayu Hayuning Bawana yang dimana bentuk figur kayon ini selalu berbentuk simetris.

Simpulan 

Kesimpulan dari analisis ini adalah Kerangka konseptual yang dilihat dari aspek bidang dan isiannya, adanya proses kreatif yang dilakukan secara dialektis oleh seniman wayang dari pengalamannya terhadap bentuk-bentuk figur kayon sebelumnya. Nilai filosofis figur kayon berada pada simbolitas unsur-unsur pembentuknya yang ditemukan pada setiap figur kayon meski memiliki ragam bentuk dari hasil inovasi. Inovasi bentuk figur kayon pada wayang kulit purwa gaya surakarta ini memunculkan ragam bentuk figur yang memiliki estetikanya yang disebut dengan wanda kayon. Eksternalisasi bentuk figur kayon ada 2 hal dipahami oleh pengamat yaitu keistimewaan bentuk dan nilai sakral. Penggunaan figur kayon berdapat 2 proses yang pertama proses kreatif dan pengalaman artistik. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kajian Seni Rupa Dan Desain Mitos, Metafora dan Metonimi

Abstrak

Tugas 3: Literature Review Pada Objek Desain